Cara Mendeskripsikan Sistem

Pada dasarnya segala sesuatu dapat kita golongkan dan kita definisikan sebagai sebuah sistem. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk memerikan sebuah sistem adalah dengan meninjau ulang yang sifatnya lebih teknikal sehingga dapat dengan mudah untuk mengurutkannya. Marilah kita lihat beberapa contoh berikut.

Sistem Sepeda
Sebuah sepeda dapat kita anggap sebagai suatu sistem atau keseluruhan ketika fungsinya bergantung pada interaksi bagian-bagiannya. Bagian-bagian atau komponen-komponen sepeda dapat terdiri dari rangka sepeda, rantai, ban, rem, dan lain-lain.
Gambar 1 Sepeda sebagai sebuah sistem, dan perilaku sistem sepeda merupakan interaksi sepeda dengan pengendaranya

Gambar 1 memperlihatkan sepeda sebagai sebuah sistem. Dalam kondisi yang terisolasi, kita tidak dapat mengenali bagian-bagian sepeda sebagai sebuah sistem sepeda karena fungsinya bukan merupakan tempelan dari bagian-bagian sepeda.

Kita baru mengenali fungsi sepeda karena adanya interaksi yang saling memberikan dukungan antara semua bagian-bagian sepeda tersebut.

Seseorang yang belum pernah melihat sebuah sepeda, kemudian dia melihat ada sebuah sepeda yang tergeletak di atas tanah, maka bisa jadi dia tidak akan pernah menganggap bahwa benda yang tergeletak tersebut sebagai sebuah sepeda. Dia mungkin akan menganggap benda tersebut sebagai suatu kumpulan logam yang dilas secara bersama-sama.

Selanjutnya ketika dia melihat ada seseorang yang mengendarai sepeda tersebut, maka dia akan memperoleh pemahaman adanya fungsi dari "kumpulan logam yang dilas dan digabung secara bersama-sama" tersebut dan menghubungkan penggunaannya dalam konteks yang lebih luas lagi sebagai alat angkut atau alat kesenangan atau yang lainnya. Sebagai hasilnya perilaku sepeda hanya dapat kita pahami jika sepeda tersebut terlihat dikendarai seseorang.

Apa yang penting dari faktor ini adalah si pengendara sepeda. Tanpa adanya si pengendara sepeda, maka perilaku "sistem sepeda" tidak akan terlihat.

Sekarang kita sudah bisa melihat dan membuat pembedaan antara bagian-bagian dan keseluruhan dengan menggunakan contoh sepeda. Bagian-bagian yang kita analisis dalam suatu sistem merupakan komponen-komponen fisik dari sepeda itu sendiri. Sedangkan keseluruhan merupakan interaksi dari bagian-bagian dan perilaku sepeda sebagai sebuah unit fungsional.

Sistem Hutan
Marilah kita melihat contoh lain sebuah sistem alam, yaitu sistem hutan. Sifat sebuah sistem hutan tidak dapat kita analisis dengan hanya melihat satu pohon saja. Gambar 2 memperlihatkan ilustrasi contoh sebuah pohon dan suatu hutan masing-masing sebagai sebuah sistem.

Faktor-faktor seperti iklim, berbagai binatang yang ada di hutan, tanah dan topografi merupakan bagian-bagian yang memberikan sifat pada sebuah hutan. Faktor-faktor ini tidak bisa kita abaikan atau kita keluarkan jika kita ingin memahami hutan sebagai keseluruhan.

Jika kita mencermati lebih rinci dan lebih dalam lagi, sebuah pohon itu sendiri merupakan sebuah sistem. Sebuah pohon menerima makanan, air, dan mempertukarkan gas-gas, seperti O2 dan CO2.

Sebuah pohon yang berdiri sendirian akan mudah tumbang akibat diterpa angin badai dan hujan. Namun jika pohon tersebut tumbuh secara bersama-sama di dalam suatu hutan, maka ia akan mengubah evolusi dari topografi, lahan, dan iklim mikro dan bahkan secara makro.
Gambar 2 Pohon dan Hutan sebagai sebuah sistem

Penjelasan tersebut merupakan perilaku sistem hutan. Suatu hutan itu sendiri juga mempunyai berbagai jenis penghuni yang berjalan atas kondisi yang dibuat oleh hutan. Kondisi ini secara bersama-sama secara keseluruhan dibuat dari bagian-bagian hutan tersebut.

Sistem Masyarakat
Orang dan masyarakat juga merupakan sebuah sistem. Sistem masyarakat dapat kita ilustrasikan sama halnya dengan sistem hutan.

Sistem masyarakat merupakan kumpulan orang yang secara bersama-sama membentuk suatu masyarakat dan biasanya terspesialisasi.

Jika masing-masing dari masyarakat tersebut berdiri sendiri sebagai individu-individu, maka mereka (sebagai individu-individu) akan mudah hancur karena kapasitas untuk bertahan sangat terbatas.

Namun jika individu-individu tersebut berada di dalam suatu kelompok (masyarakat), maka mereka dapat mengkhususkan dan mempunyai fungsi tertentu yang secara bersama-sama akan bermanfaat bagi kelompok sebagai keseluruhan dan perorangan.

Sekelompok pelaut misalnya adalah suatu contoh individu-individu yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu ketika berada di atas sebuah kapal. Secara bersama-sama mereka akan mendapatkan lebih banyak hal daripada hanya jika mereka mementingkan dirinya sendiri dan tidak terkoordinasi. Mereka bekerja sama menuju suatu manfaat yang dicapai oleh perusahaan mereka (berlayar menuju ke suatu tujuan). [1.3]

Referensi:
  1. Haraldsson, H., (2000), Introduction to Systems and Causal Loop Diagrams, System Dynamics Course, LUMES, Lund University.
  2. Kim, D. H, (1999), Innovation in Management Series Introduction to System Thinking. https://thesystemsthinker.com/introduction-to-systems-thinking/
  3. Trilestari, EW., Almamalik, L., (2010), Systems Thinking: Suatu Pendekatan Pemecahan Permasalahan yang Kompleks dan DInamis. Bandung: STIA-LAN Bandung Press.