Emergence dan Hirarki Sistem

Emergence Sistem
Sistem mempunyai emergent properties (sifat kepemilikan yang muncul) yang tidak ditemukan dalam sifat bagian-bagiannya. Sifat kepemilikan yang muncul ini merupakan karakteristik dari sistem sebagai keseluruhan dan baru akan muncul ketika sistem tersebut bekerja. Dengan kata lain, perilaku sistem tidak dapat kita prediksikan dengan hanya berdasar pada perilaku bagian-bagiannya.


Sebagai contoh, sifat kebasahan (wetness) dari atom Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) tidak akan pernah kita dapatkan jika atom Hidrogen dan Oksigen tersebut kita pelajari dan amati dalam keadaan terisolasi secara terpisah antara satu sama lain. Sifat kebasahan atom Hidrogen dan atom Oksigen baru akan muncul ketika terjadi interaksi tertentu dalam bentuk molekul yang kita namakan dengan air (H2O).

Contoh lain adalah cerita film kartun Mickey Mouse baru dapat kita simak dan nikmati jika gulungan negatif film tersebut kita putar, berbeda dengan jika gambar negatif film tersebut satu-persatu diamati satu persatu (film pada jaman dulu menggunakan negatif film kemudian diputar dengan proyektor).

Gambar 1 Ilistrasi emergent properties dan hierarki sistem

Hierarki Sistem
Sistem memiliki hierarki yang dapat terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub sistem pembentuknya. Pada saat yang sama sistem juga merupakan bagian sistem lain yang lebih besar atau supra sistem.

Setiap sistem yang sangat kecil sekali pun mempunyai elemen-elemen yang terdiri dari sub-sub sistem tersebut. Sub-sub sistem ini mempunyai peranan yang lebih khusus dan terperinci jika dibandingkan dengan sistem di atasnya (supra sistem).

Dari sub-sub sistem penyusun inilah terbentuk karakteristik sistem yang lengkap. Dalam suatu hirarki, emergent properties menunjukkan tingkatan-tingkatan seperti dapat dilihat pada gambar 1.

Perbedaan antara sistem dan sub-sub sistemnya sangat subjektif, karena kerangka acuannya yang tepat bergantung pada situasi atau kondisi tertentu.

Sebagai contoh adalah planet bumi dapat kita lihat sebagai sebuah sistem. Ia mempunyai sub-sub sistem, seperti lautan, bulan, dan lain-lain, dan juga merupakan bagian sistem tata surya, galaksi, bahkan alam semesta.

Contoh lain adalah tubuh kita. Tubuh kita terdiri dari sub-sub sistem, seperti pencernaan, peredaran darah, jantung, dan lain-lain, dan juga merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, lingkungan tempat kita tinggal. [1.6]

Referensi:
  1. Kim, D. H, (1999), Innovation in Management Series Introduction to System Thinking. https://thesystemsthinker.com/introduction-to-systems-thinking/
  2. O’Conner, J. & Mc. Dermot, (1997), The Art of Systems Thinking: Essential Skills for Creativity and Problem Solving
  3. Trilestari, EW., Almamalik, L., (2010), Systems Thinking: Suatu Pendekatan Pemecahan Permasalahan yang Kompleks dan Dinamis. Bandung: STIA-LAN Bandung Press.