Klasifikasi Sistem

Berbicara tentang sistem, para ahli mengklasifikasikan sistem dengan berbagai cara. Ada yang melihatnya dari ketergantungan terhadap lingkungan, seperti dalam sistem terbuka dan sistem tertutup, ada yang memandangnya dari kejadiannya, seperti dalam sistem alamiah atau sistem buatan, ada yang meninjaunya dari cara adaptasinya terhadap lingkungan, seperti dalam sistem statis dan sistem dinamis, dan ada yang memandangnya dari desainnya, seperti dalam sistem fisik, sistem sosial, dan sistem abstrak.

Gambar 1 merupakan ilustrasi cara pengklasifikasian sistem tersebut. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing klasifikasi sistem tersebut.

Gambar 1 Ilustrasi Pengklasifikasian Sistem

Sistem Terbuka
Sistem terbuka mempunyai sifat alami dan merupakan sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya untuk mempertukarkan baik energi, materi dan informasi untuk mempertahankan keberadaannya.

Sistem masyarakat dan organisasi merupakan dua contoh sistem terbuka. Kedua sistem tersebut, baik sistem masyarakat maupun organisasi, merupakan sistem terbuka karena masing-masing sistem tersebut harus berinteraksi dengan lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya atau keberadaannya. 

Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak perlu adanya interaksi dengan lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya atau keberadaannya. Atom, molekul, dan sistem mekanik merupakan contoh sistem tertutup.

Sistem Alamiah
Sistem alamiah merupakan sistem yang telah ada dan terbentuk dengan sendirinya. Sistem biologi dan sistem alam semesta merupakan dua contoh dari sistem alam.

Sistem Buatan
Sistem buatan merupakan sistem yang dibuat dan dikendalikan oleh manusia untuk tujuan tertentu. Sistem ekonomi, sistem politik, dan sistem mekanik merupakan tiga contoh dari sistem buatan.

Sistem Abstrak
Sistem abstrak merupakan suatu susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi yang saling bergantung satu sama lain. Matematika, bahasa, dan filsafat dapat merupakan contoh sistem abstrak.

Sistem Fisik
Sistem fisik merupakan kumpulan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuannya. Jembatan, komputer, dan mobil merupakan contoh dari sistem fisik.

Sistem Statis
Sistem statis merupakan sistem yang memiliki atribut-atribut dalam keadaan setimbang. Adanya suatu gangguan pada sistem, misalnya dengan memberikan nilai baru pada salah satu atribut sistem, maka sistem akan mencapai suatu kesetimbangan baru dengan nilai yang baru pula. Contohnya adalah sistem bak mandi yang berisi air di mana kran aliran air masuk dan kran aliran air keluarnya tertutup (tidak ada aliran air masuk dan aliran air keluar bak).  

Sistem Dinamis
Sistem dinamis merupakan sistem yang menunjukkan perubahan setiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem dapat diturunkan sebagai fungsi waktu. Contohnya adalah sistem transportasi kota, sistem tubuh kita merupakan sistem yang dinamis.[1.4]


Referensi:
  1. Trilestari, EW., Almamalik, L., (2010), Systems Thinking: Suatu Pendekatan Pemecahan Permasalahan yang Kompleks dan Dinamis. Bandung: STIA-LAN Bandung Press.
  2. Wilson, B., (1984), Systems: Concepts, Methodologies, and Application, Singapore: John Wiley & Sons.