Prinsip-Prinsip Systems Thinking
Minggu, 07 Februari 2021
Edit
Systems thinking memiliki
sejumlah prinsip universal yang secara kolektif menyediakan suatu
kerangka kerja bagi teori dan prakteknya. Prinsip-prinsip systems thinking tersebut adalah:
Prinsip Melihat Gambar Besar. Prinsip ini mengajari kita seni
untuk melihat hutan dan pohon, yaitu bahwa apa pun situasinya kondisi diri kita
atau apa pun permasalahan yang kita alami dapat kita kaitkan dengan sistem yang
lebih luas.
Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Prinsip ini menyatakan bahwa selagi kebiasaan melakukan "penyelesaian" jangka pendek dapat mempengaruhi outcomes jangka panjang, seseorang tidak dapat mengabaikan pengukuran jangka pendek.
Indikator-indikator yang Soft. Prinsip ini mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak dapat kita lihat dari suatu permasalahan.
Sistem sebagai Sebab/Alasan. Prinsip ini menyatakan bahwa kita berkontribusi terhadap permasalahan kita tidak hanya karena adanya konsekuensi yang tidak kita harapkan dari keputusan dan tindakan yang kita ambil, akan tetapi juga karena model-model mental kita (asumsi, kepercayaan, nilai, dan lain-lain). Bagaimanapun, banyak individu-individu sama halnya dengan organisasi umumnya melihat dirinya sebagai ‘korban’ daripada sebagai penyebab masalahnya.
Ruang dan Waktu. Prinsip ini mengajari kita bahwa sebab dan akibat sering kali jarak dan waktunya tidak berdekatan dan bahwa penundaan waktu dan rantai pengaruh dari tindakan seringkali menutupi keterkaitan antara sebab dan akibat. Sebagai tambahan, banyak permasalahan sekarang terkait dan sering kali konsekuensi dari solusi kemarin.
Sistem lawan Gejala. Prinsip ini menyatakan bahwa suatu permasalahan tidak dapat kita selesaikan tanpa memahami sistem yang membangkitkan permasalahan tersebut. Prinsip ini juga mendasari filosofi perbaikan terus-menerus dari manajemen kualitas, yang menganggap bahwa akar penyebab dari suatu permasalahan harus kita identifikasi (menggunakan diagram sebab-akibat, juga dikenal dengan diagram tulang ikan) sebelum solusi akhir dapat ditemukan.
Dan lawan Atau. Prinsip ini menyatakan bahwa sering kali terdapat beberapa penyebab
dari suatu permasalahan atau situasi. Hal ini bertentangan pikiran dengan "penyebab-tunggal" atau "salah satu dari atau" yang lazim terjadi dalam masyarakat
secara umum dan khususnya dalam praktek manajemen. [2.5]
Referensi:
- Maani, K. E. & Cavana, R.Y., (2000), Systems Thinking and Modelling Understanding Change and Complexity. New Zealand: Prentice Hall.
- Trilestari, EW., Almamalik, L., (2010), Systems Thinking: Suatu Pendekatan Pemecahan Permasalahan yang Kompleks dan Dinamis. Bandung: STIA-LAN Bandung Press.